Al Qur'an itu tidak perlu ditafsirkan oleh kitab lain supaya lebih jelas, karena Al Qur'an sendiri adalah tafsir yang sangat j...
Al Qur'an itu tidak perlu ditafsirkan oleh kitab lain supaya lebih jelas, karena Al Qur'an sendiri adalah tafsir yang sangat jelas.
Al Qur'an itu perlu diterjemahkan ke dalam bahasa lain sesuai dengan bahasa yang membacanya, supaya mereka bisa mengambil pelajaran dari Al Qur'an.
Dan diperlukan kekuatan untuk mendapatkan pelajaran dari Al Qur'an. Seberapa berat dan seriusnya muatan Al Qur'an sampai membutuhkan kekuatan?
لَوۡ أَنزَلۡنَا هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ عَلَىٰ جَبَلٍ۬ لَّرَأَيۡتَهُ ۥ خَـٰشِعً۬ا مُّتَصَدِّعً۬ا مِّنۡ خَشۡيَةِ ٱللَّهِۚ وَتِلۡكَ ٱلۡأَمۡثَـٰلُ نَضۡرِبُہَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُونَ
Dan jika seandainya Al Quran ini Kami turunkan kepada sebuah gunung, benar-benar kamu akan melihat gunung tersebut ambruk dan hancur, saking takutnya kepada Allah. Dan perumpamaan itu Kami aplkasikan bagi manusia, mudah-mudahan mereka berpikir. (Al Hasyr : 21)
خُذُواْ مَآ ءَاتَيۡنَـٰكُم بِقُوَّةٍ۬ وَٱذۡكُرُواْ مَا فِيهِ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ...
... Ambillah apa yang kami datangkan kepadamu (Al Kitab) itu dengan kekuatan, dan ingatlah akan apa yang terdapat di dalamnya, mudah-mudahan kamu bertaqwa. (Al Baqoroh : 63)
يَـٰيَحۡيَىٰ خُذِ ٱلۡڪِتَـٰبَ بِقُوَّةٍ۬ۖ وَءَاتَيۡنَـٰهُ ٱلۡحُكۡمَ صَبِيًّ۬ا
Hai Yahya, ambillah Al Kitab itu dengan kekuatan. Dan Kami berikan kepadanya “hikmah” sejak ia masih kanak-kanak. (Maryam : 12)
Dalam Terjemahan yang beredar, pada Al Baqoroh ayat 63 diterjemahkan dengan “peganglah teguh-teguh dan pada Maryam ayat 12 diterjemahkan “Ambillah Al Kitab itu dengan sungguh-sungguh”. Padahal, “khudz” itu artinya “ambillah” bukan “peganglah”. Quwwatun” itu artinya “kekuatan” bukan teguh-teguh ataupun sungguh-sungguh.
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ۬ وَرَحۡمَةٌ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّـٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارً۬ا
Dan Kami menurunkan dari Al Quran itu, sesuatu yang merupakan Syifa (terapi) dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan bagi orang-orang yang dholim, Al Quran itu tidak memberi nilai tambah apapun kecuali kerugian. (Al Isra : 82)
Membaca Al Qur'an perlu kekuatan, ketelitian, dan tidak boleh lengah sediktpun, dimulai dari terjemahan yang benar sehingga tidak salah dalam mengambil pelajaran dari Al Quran. Maka syifa dan rahmat yang akan didapatkan dari Al Qur'an, bukan seperti orang dholim yang akan mendapatkan kerugian.
Salah satu tindakan orang-orang dholim adalah menukar (mengganti) perkataan Allah (baik yang bersifat instruktif ataupun yang bersifat informatif) dengan yang lain. (Al Baqoroh : 59)
Membaca itu bukan sekedar mengucapkan atau mengartikulasikan rangkaian bunyi yang dilambangkan dengan rangkaian huruf-huruf. Melainkan lebih dari itu, yakni menangkap dan memahami informasi yang terkandung pada apa yang dibaca itu. Selanjutnya kita tahu pula bahwa yang bisa dibaca itu bukan hanya tulisan, tetapi juga segala sesuatu dengan mengaktifkan pengamatan serta hati dan pikiran, bisa memberi kita kesadaran, kepahaman atau pengetahuan tertentu.
wallahu a'lam bishawab
COMMENTS