Benarkah Allah Memerintahkan Ibrahim Menyembelih Anaknya?

SHARE:

Hari Raya Idul Adha sering dikatakan hari raya kurban oleh sebagian umat Islam karena terdapat ritual penyembelihan hewan kurban sebag...



Hari Raya Idul Adha sering dikatakan hari raya kurban oleh sebagian umat Islam karena terdapat ritual penyembelihan hewan kurban sebagai bukti ketaatan seorang muslim.

Semenjak kecil, saya selalu percaya bahwa perintah kurban berawal dari ujian terhadap Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya atas perintah Allah melalui mimpi. Kemudian Allah menggantinya dengan menyembelih hewan kurban.

Meskipun saya percaya dengan kisah tersebut, ada beberapa hal yang mengganjal dipikiran dan menjadi pertanyaan besar. Beberapa hal yang masih menjadi pemikiran dan perlu dipelajari lebih dalam antara lain:

Allah itu Ar Rahman dan Ar Rahim, jika Allah memberikan perintah tersebut kepada Ibrahim sangat bertolak belakang dengan sifat Allah yaitu Ar Rahman dan Ar Rahiim. Tuhan macam apa yang memberikan perintah seperti itu kepada hamba-Nya yang sangat taat terhadap-Nya. Binatang saja tidak akan pernah membunuh anaknya, apalagi Allah yang menciptakannya. Sangat tidak masuk akal jika Allah memberikan perintah tersebut kepada Ibrahim.

Berikut ayat yang dijadikan dalil bahwa Allah memberikan perintah kepada Ibrahim untuk menyembelih anaknya melalui mimpi.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡىَ قَالَ يَـٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلۡمَنَامِ أَنِّىٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰ‌ۚ قَالَ يَـٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُ‌ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insyallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (37 : 102).

Ayat di atas kalau kita cermati secara detail maka sama sekali tidak ada perkataan Allah memberikan perintah tersebut, melainkan hanya kesimpulan Ibrahim.

Ibrahim adalah seorang yang sangat kritis dan sangat menggunakan nalarnya dalam melakukan hal apapun. Ibrahim selalu menggunakan kinerja akal pikirannya dalam mencari Tuhan yang menciptakannya. Bahkan Ibrahim bertanya kepada Allah jika benar Tuhan dia, berarti Allah bisa menghidupkan yang mati menjadi hidup. Begitulah Ibrahim mencari tahu kebenaran, dia tidak akan menerima begitu saja sampai kebenaran itu sesuai dengan fakta yang dia lihat sendiri. Dengan Ibrahim berpikir seperti itu, mungkinkah Ibrahim hanya mengikuti saja perintah untuk menyembelih anaknya?


Berikut beberapa ayat-ayat yang menerangkan proses Ibrahim menemukan Tuhan:

لَمَّا جَنَّ عَلَيۡهِ ٱلَّيۡلُ رَءَا كَوۡكَبً۬ا‌ۖ قَالَ هَـٰذَا رَبِّى‌ۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَآ أُحِبُّ ٱلۡأَفِلِينَ (٧٦) فَلَمَّا رَءَا ٱلۡقَمَرَ بَازِغً۬ا قَالَ هَـٰذَا رَبِّى‌ۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَٮِٕن لَّمۡ يَہۡدِنِى رَبِّى لَأَڪُونَنَّ مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلضَّآلِّينَ (٧٧) فَلَمَّا رَءَا ٱلشَّمۡسَ بَازِغَةً۬ قَالَ هَـٰذَا رَبِّى هَـٰذَآ أَڪۡبَرُ‌ۖ فَلَمَّآ أَفَلَتۡ قَالَ يَـٰقَوۡمِ إِنِّى بَرِىٓءٌ۬ مِّمَّا تُشۡرِكُونَ (٧٨) إِنِّى وَجَّهۡتُ وَجۡهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ حَنِيفً۬ا‌ۖ وَمَآ أَنَا۟ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ

Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."

Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku." Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat."

Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar." Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.

Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Al An’am : 76-79)

Kemudian kisah Ibrahim bertanya kepada Allah adalah Tuhan-nya diterangkan dalam ayat berikut:
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٲهِـۧمُ رَبِّ أَرِنِى ڪَيۡفَ تُحۡىِ ٱلۡمَوۡتَىٰ‌ۖ قَالَ أَوَلَمۡ تُؤۡمِن‌ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَـٰكِن لِّيَطۡمَٮِٕنَّ قَلۡبِى‌ۖ قَالَ فَخُذۡ أَرۡبَعَةً۬ مِّنَ ٱلطَّيۡرِ فَصُرۡهُنَّ إِلَيۡكَ ثُمَّ ٱجۡعَلۡ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ۬ مِّنۡہُنَّ جُزۡءً۬ا ثُمَّ ٱدۡعُهُنَّ يَأۡتِينَكَ سَعۡيً۬ا‌ۚ وَٱعۡلَمۡ أَنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ۬

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al Baqoroh : 260)

Kita bisa lihat dari ayat-ayat di atas, Ibrahim seorang yang sangat kritis. Maka mustahil jika Ibrahim berpikir langsung menyembelih anaknya tanpa ada sesuatu yang menjadi pemikirannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi saya untuk mengetahui apa yang dipikirkan oleh Ibrahim.

Dalam Al Quran yang mengisahkan tentang kurban, diartikan bahwa Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih anaknya melalui mimpi. Bukankah Allah itu menahan jiwa orang yang sudah mati dan orang yang sedang tidur. Mana mungkin dalam keadaan tidurnya dimana jiwa itu ditahan oleh Allah, Ibrahim bisa berkesimpulan mendapatkan perintah melalui mimpi. Bagaimana mungkin Ibrahim bisa berpikir dan menyimpulkan mendapat perintah untuk membunuh anaknya jika jiwa tersebut sedang ditahan oleh Allah. Dalam proses pencarian Tuhan dan pembuktian bahwa Allah itu adalah Tuhan-nya, Ibrahim begitu berpikir keras untuk Ibrahim terima sebagai kebenaran. Perkara membunuh anaknya kok malah mau langsung dia jalankan saja tanpa bertanya terlebih dahulu kepada Allah kenapa diperintahkan seperti itu. Bukan karakter Ibrahim jika tidak melibatkan pikirannya dalam melakukan sesuatu.

ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلۡأَنفُسَ حِينَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِى لَمۡ تَمُتۡ فِى مَنَامِهَا‌ۖ فَيُمۡسِكُ ٱلَّتِى قَضَىٰ عَلَيۡہَا ٱلۡمَوۡتَ وَيُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ مُّسَمًّى‌ۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَتَفَكَّرُونَ 

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan . Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (Az Zumar : 42) 

Dari ketiga pemikiran tersebut saya menjadi lebih berpikir, jangan-jangan selama ini saya selalu memfitnah Allah dengan tuduhan Allah memberikan perintah kepada Ibrahim untuk menyembelih anaknya. Dan juga telah mencemarkan nama baik Ibrahim yang begitu diapresiasi oleh Allah sebagai seorang yang hanif bahkan Allah menjadikannya sebagai imam manusia.
 
وَإِذِ ٱبۡتَلَىٰٓ إِبۡرَٲهِـۧمَ رَبُّهُ ۥ بِكَلِمَـٰتٍ۬ فَأَتَمَّهُنَّ‌ۖ قَالَ إِنِّى جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامً۬ا‌ۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِى‌ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهۡدِى ٱلظَّـٰلِمِينَ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". (Al Baqoroh : 124)
إِنَّ إِبۡرَٲهِيمَ كَانَ أُمَّةً۬ قَانِتً۬ا لِّلَّهِ حَنِيفً۬ا وَلَمۡ يَكُ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif . Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan). (An Nahl : 120)

Semoga bisa menjadi bahan pemikiran untuk mengetahui kebenaran dari kisah kurban yang Allah ceritakan dalam Al Quran.

wallahu a'lam bishawab

COMMENTS

Name

Android,1,Geophysics,1,Telusur,15,Wordpress,1,
ltr
item
Aan Anaya: Benarkah Allah Memerintahkan Ibrahim Menyembelih Anaknya?
Benarkah Allah Memerintahkan Ibrahim Menyembelih Anaknya?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsgHyked9TZY8GXwiShF-pi0Z2xFGz2h081y1whLHLGMoOiNLwBiw87r61d6ikUdiyTyrfWFKBoWQA_Ep5suGJg51q4uED2Md6hx5PF8Oa410S70mvGb5l4IfupZ3vFim55Ty2sFHdaLc/s640/blog_kisah_ibrahim.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsgHyked9TZY8GXwiShF-pi0Z2xFGz2h081y1whLHLGMoOiNLwBiw87r61d6ikUdiyTyrfWFKBoWQA_Ep5suGJg51q4uED2Md6hx5PF8Oa410S70mvGb5l4IfupZ3vFim55Ty2sFHdaLc/s72-c/blog_kisah_ibrahim.jpg
Aan Anaya
https://aananaya.blogspot.com/2016/06/benarkah-allah-memerintahkan-ibrahim.html
https://aananaya.blogspot.com/
https://aananaya.blogspot.com/
https://aananaya.blogspot.com/2016/06/benarkah-allah-memerintahkan-ibrahim.html
true
6567311718886181985
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy